11 Juni – Javier Tebas tidak menahan diri. Presiden La Liga ini baru saja melontarkan kritik terpedasnya terhadap ekspansi Piala Dunia Antarklub FIFA, dan ini bisa disebut sebagai “masterclass” kemarahan seorang eksekutif.
Berbicara kepada radio Cadena Cope, sosok Spanyol yang dikenal vokal ini menyebut seluruh turnamen sebagai “benar-benar tidak masuk akal” – dan itu baru kalimat pembuka. Turnamen ini sendiri akan dimulai akhir pekan ini.
“Ini benar-benar tidak masuk akal. Bukan hanya soal kelelahan fisik para pemain, yang sudah jelas, tetapi model Piala Dunia Antarklub ini merusak seluruh ekosistem liga-liga domestik, terutama di Eropa,” tegas Tebas.
Dampaknya sangat terasa bagi sepak bola Spanyol. Dua rival sekota yang sengit, Real Madrid dan Atlético Madrid – wakil Spanyol di turnamen musim panas di Amerika Serikat – berpotensi mencapai final pada 13 Juli di Stadion MetLife. Itu berarti hanya tersisa satu bulan untuk bersiap menghadapi kickoff La Liga pada 16 Agustus. Hanya sebulan untuk pulih, memulai ulang, dan kembali bersaing di level tertinggi.
Ini menjadi mimpi buruk penjadwalan yang membuat Tebas naik pitam.
“Sudah ada kontroversi tentang kapan Real Madrid dan Atlético akan memulai LaLiga, dan ini mengacaukan jadwal sepak bola kami yang biasa dan merugikan kami dalam jangka menengah,” jelasnya. “Keputusan apakah Real Madrid dan Atlético akan memulai LaLiga lebih lambat [agar bisa beristirahat] bukan keputusan saya sendiri. Itu akan diputuskan nanti ketika kita melihat posisi mereka. Tapi tidak bisa terus-terusan kami harus mengubah jadwal demi kompetisi lain yang bahkan tidak kami dukung.”
Yang paling menyakitkan adalah kurangnya konsultasi:
“Mereka tidak berkonsultasi dengan kami soal tanggal, tidak berkonsultasi soal apa pun. Apa yang mereka lakukan justru merugikan kompetisi Spanyol, apalagi kalau tim besar seperti Real Madrid atau Atlético tidak bisa bermain di pekan pertama LaLiga,” ujar Tebas.
Tebas bukan satu-satunya yang melawan. Penolakan terhadap turnamen ini datang dari berbagai nama besar dalam sepak bola dunia.
“Saya bukan menolak kompetisi baru, saya menolak kurangnya waktu istirahat yang memadai dari tahun ke tahun,” kata manajer Manchester City, Pep Guardiola.
Jürgen Klopp, yang kini menjabat sebagai kepala global sepak bola Red Bull, bahkan lebih keras menyebut turnamen ini “tidak berguna” pada Januari lalu:
“Artinya tidak ada libur musim panas. Siapa pun yang menang, wow, dia adalah pemenang paling menyedihkan karena harus bermain sepanjang musim panas.”
(Catatan: Klopp mengucapkan ini sebelum hadiah total $1 miliar diumumkan).
