
Oliver Glasner masuk ke pikiran Pep Guardiola untuk mengakhiri paceklik trofi utama Crystal Palace dan membuat cukup banyak orang terlihat bodoh dalam prosesnya.
1) Perbedaan antara kejayaan dan penderitaan pada tahun 1990 adalah tujuh menit. Selisih antara kegembiraan dan patah hati pada tahun 2016 adalah sembilan menit. Para pendukung Crystal Palace yang memiliki kenangan abadi mungkin lebih suka pemenangnya dihajar oleh Daichi Kamada pada sentuhan terakhir pertandingan di waktu tambahan untuk mencegah plot twist di akhir pertandingan, tetapi ini adalah alternatif yang cukup menyenangkan.
Saat sepuluh menit tambahan di akhir babak kedua berlalu, fantasi mulai berubah mulus menjadi kenyataan. Beberapa penggemar Palace ini telah membawa rasa sakit Wembley itu bersama mereka selama beberapa dekade atau bahkan seumur hidup. Banyak yang tidak akan merasakannya, setidaknya tidak dengan cara yang sama, tetapi sifat sepak bola mendikte bahwa trauma yang tersisa harus diwariskan dari generasi ke generasi, pengabdian yang dipadatkan untuk selamanya melalui mimpi bersama yang jauh itu untuk suatu hari melihat sebuah tim melewati garis finis terlebih dahulu meskipun itu tidak dimaksudkan.
“Keberhasilan terbesar yang bisa kita raih bukanlah memenangkan trofi, melainkan memberikan ribuan penggemar kita momen untuk hidup mereka,” kata sang manajer. “Kita bisa memberi mereka saat-saat yang hebat. Mungkin mereka punya beberapa masalah, kita memberi mereka waktu berjam-jam dan berhari-hari untuk melupakan semua ini, hanya untuk merasa bahagia.”
“Kami berutang trofi kepada mereka dan kami mendapatkannya hari ini,” imbuh Steve Parish yang tidak percaya, yang postingannya sepanjang 500 kata di forum penggemar 15 tahun lalu memicu pertempuran yang sukses melawan likuidasi dan menempatkan Palace di jalur yang tidak selalu jelas.
Menjelang final, pemilik bersama menguraikan “kewajiban” yang ia rasakan dalam perannya, tetapi hal yang sama dapat dikatakan untuk para pendukung; kata itu dengan sempurna menggambarkan bagaimana hubungan sering kali terasa. Perjalanan panjang, larut malam, ratusan ribu pound yang dihabiskan, begitu sering dimainkan dengan latar belakang kinerja atau hasil yang mengecewakan, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan untuk melemahkan ikatan tersebut atau menghancurkan ikatan tersebut.
Manchester City pasti akan merayakan kemenangan, tetapi tidak seperti ini. Mereka akan kembali ke sini secara rutin selama bertahun-tahun dan musim pertama mereka tanpa trofi dalam delapan musim merupakan kegagalan total yang tidak dapat diselamatkan oleh trofi khusus ini.
Hadiah hiburan musiman bagi satu klub adalah prestasi terbaik bagi klub lain. Semua orang yang berseragam merah dan biru memiliki satu kesamaan, yakni tidak pernah melihat Crystal Palace Football Club memenangkan trofi utama. Tidak lagi.