“Apakah Ini Sebuah Film?” – Inggris Atasi Segalanya untuk Capai Final Euro 2025
Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa “kucing punya sembilan nyawa” — namun tampaknya para Lionesses punya nyawa tak terbatas di Euro 2025.
Mereka sempat dianggap habis setelah kekalahan di laga pembuka melawan Prancis. Tapi mereka bangkit di pertandingan penentuan melawan Belanda, membalikkan keadaan dari ketertinggalan 0-2 saat menghadapi Swedia di perempat final, dan lolos lewat adu penalti meski empat tendangan mereka sempat diselamatkan.
Dan saat harapan hampir hilang di detik akhir semifinal melawan Italia, mereka kembali mengejutkan semua orang dengan membalikkan skor dan meraih kemenangan 2-1 di babak perpanjangan waktu — mengamankan tempat di final besar ketiga secara berturut-turut.
Segalanya terasa kacau, penuh drama, dan — seperti biasanya — semuanya terjadi di saat-saat terakhir.
Suatu hari nanti kita akan buat film tentang ini! Atau jangan-jangan, ini memang sudah seperti film. Ya Tuhan, ini luar biasa.”
Sarina Wiegman, pelatih timnas wanita Inggris kepada FIPNEWS.
Pengunduran Diri dan Ketidakhadiran Bayangi Persiapan
Ketangguhan Inggris dan kemampuan mereka mengatasi kesulitan menjadi tema utama dalam perjalanan mereka menuju final Euro 2025.
Bahkan sebelum tiba di Swiss, mereka sudah dihadapkan pada berbagai rintangan.
Saat seharusnya semua perhatian tertuju pada upaya Lionesses mempertahankan gelar juara Eropa dan bagaimana mereka bisa lolos dari grup sulit, justru hal-hal di luar lapangan yang mendominasi pembicaraan.
Sebelum pengumuman skuad oleh Sarina Wiegman pada 5 Juni, ia harus menghadapi dua pengunduran diri dari pemain senior dan ketidakhadiran kapten Piala Dunia-nya.
Penjaga gawang Mary Earps mengejutkan publik dengan mengumumkan pensiun pada 27 Mei. Seminggu kemudian, gelandang Fran Kirby menyusul. Dan sehari sebelum pengumuman skuad, Millie Bright menyatakan dirinya tidak tersedia untuk dipilih di Euro, dengan alasan ia tidak mampu memberikan “100% secara mental maupun fisik”.
Total, ketiga pemain ini memiliki 217 caps internasional, dan Wiegman harus meyakinkan publik bahwa tidak ada “krisis” menjelang turnamen meskipun situasinya cukup mengguncang.
Banyak yang mempertanyakan apakah pengalaman dalam skuad masih cukup — Hannah Hampton adalah satu-satunya penjaga gawang berpengalaman di tim, sementara dua pemimpin senior, Earps dan Bright, tidak ikut ke Swiss.
Ini adalah masa yang menantang bagi tim
ujar Ellen White, pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas wanita Inggris, kepada FIPNEWS sebelum turnamen dimulai.




