Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, menyampaikan bahwa Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) menunjukkan perbaikan layanan yang terlihat sejak kunjungan terbaru timnas Indonesia.

Pengalaman lawatan sebelumnya ke Jeddah pada 5 September 2024 meninggalkan kesan kurang baik — kala itu timnas Indonesia menghadapi sejumlah kendala, termasuk minimnya pengawalan polisi dan rute bus tim yang berputar sehingga perjalanan dari hotel ke Stadion King Abdullah yang semestinya hanya 10 menit malah memakan waktu hingga 25 menit.

Namun untuk pertemuan kali ini, yang dijadwalkan berlangsung di Stadion King Abdullah pada Rabu, 8 Oktober 2025, situasinya berbeda. Sumardji menjelaskan bahwa saat kedatangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada 2 Oktober 2025, delegasi mendapat pengawalan yang langsung diberikan oleh aparat setempat.

“Sekarang lebih enak ketimbang waktu dulu kami ke sini. Dulu kami tidak ada pengawalan saat sampai sini, lalu pas mau pertandingan dibawa putar-putar dahulu. Kalau sekarang tidak,” ujar Sumardji (4/10/2025).

Selain pengawalan, SAFF juga menyiapkan rekomendasi hotel untuk rombongan. Akan tetapi, timnas memilih untuk tidak menggunakan opsi tersebut dan memutuskan pindah menginap di Park Hyatt, Jeddah, yang disebut-sebut memiliki tarif sekitar Rp5 juta per kamar per malam. Sumardji tidak merinci alasan pemindahan hotel tersebut.

Terkait fasilitas latihan, Sumardji memuji kondisi lapangan yang disediakan federasi lokal dan menyatakan tidak menemukan masalah pada tempat latihan yang diberikan.

“Bagus kok lapangannya. Tidak ada masalah. Lapangan kan yang urus federasi Arab Saudi. Kami hanya menerima saja,” tutupnya.