Á. Di María (90’+5 pen)
G. Prestianni (92’ ET)
R. James (64’)
C. Nkunku (108’ ET)
Pedro Neto (114’ ET)
K. Dewsbury-Hall (117’ ET)
Chelsea Kalahkan Benfica yang Bermain dengan 10 Orang Lewat Tiga Gol Telat di Extra Time dalam Laga Dramatis Piala Dunia Antarklub
Chelsea menaklukkan Benfica yang bermain dengan 10 orang berkat tiga gol telat di babak perpanjangan waktu dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Antarklub yang luar biasa—berlangsung lebih dari empat jam dan sempat tertunda hampir dua jam akibat cuaca ekstrem.
Gol dari Christopher Nkunku, Pedro Neto, dan Kiernan Dewsbury-Hall di babak kedua extra time di Charlotte, North Carolina, akhirnya memastikan Chelsea lolos ke babak perempat final.
Tim asal Premier League tersebut tampak akan meraih kemenangan tanpa hambatan, setelah tendangan bebas Reece James di menit ke-64 tampak menjadi penentu kemenangan.
Namun, hanya empat menit sebelum laga usai, para pemain ditarik keluar dari lapangan akibat badai petir di area sekitar stadion. Saat pertandingan kembali dilanjutkan hampir dua jam kemudian, Benfica berhasil menyamakan kedudukan lewat tembakan pertama mereka yang mengarah ke gawang dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan.
Ángel Di María, yang tampil di laga terakhirnya untuk Benfica, mencetak gol lewat titik penalti pada menit ke-94 setelah handball pemain Chelsea, membuat skor menjadi 1-1.
Gianluca Prestianni, pemain muda Benfica, menerima dua kartu kuning dalam waktu singkat—di menit ke-96 dan menit pertama extra time—yang membuatnya diusir keluar lapangan. Kartu kedua diberikan karena tekel keras terhadap Levi Colwill.
Chelsea akhirnya berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan kini akan menghadapi Palmeiras asal Brasil di babak perempat final hari Jumat di Philadelphia.
Pertandingan tersebut hanya disaksikan oleh 25.929 penonton di stadion Bank of America, yang memiliki kapasitas 74.867 tempat duduk. Bek Chelsea, Benoit Badiashile, mengalami cedera dan harus meninggalkan stadion dengan menggunakan kruk. Gelandang andalan Moises Caicedo juga menerima kartu kuning kedua di turnamen ini, membuatnya terkena larangan bermain satu laga.

Apa yang Jadi Sorotan Utama?
Badai petir memang lazim terjadi di wilayah Charlotte, dan ancaman satu saja sudah cukup untuk mengaktifkan protokol “seek cover” atau perlindungan.
Protokol ini akan di-reset dan ditambah 30 menit setiap kali ada sambaran petir yang terdeteksi dalam radius 8 mil (sekitar 12,8 km).
Namun hal ini bukan sesuatu yang lazim dalam pertandingan sepak bola, sehingga baik pemain maupun penonton tampak tidak terbiasa. Skuat Chelsea bahkan terlihat sangat kesal saat dipaksa meninggalkan lapangan.
Siapa yang Tampil Menonjol?
Di luar para ahli cuaca, kedua full-back Chelsea, Reece James dan Marc Cucurella, tampil luar biasa di kedua sisi lapangan dalam skema baru yang diterapkan oleh pelatih Enzo Maresca.
Namun pertandingan ini terasa terbagi dua: sebelum dan sesudah jeda panjang. Permainan Chelsea menjadi kacau setelah jeda, sementara kartu merah untuk Benfica ikut memengaruhi jalannya laga. Pemain pengganti seperti Malo Gusto juga terlihat kesulitan tampil konsisten.
Statistik Menarik
Dua dari tiga gol Reece James sepanjang tahun 2025 berasal dari tendangan bebas langsung (termasuk melawan Bournemouth pada Januari), dan itu adalah satu-satunya dua gol tendangan bebas langsung Chelsea tahun ini.
Chelsea tidak menghadapi satu pun tembakan tepat sasaran dalam dua laga berturut-turut di Piala Dunia Antarklub—hingga penalti Di María.
Benfica belum pernah menang dalam 8 pertandingan terakhir melawan klub Inggris (3 imbang, 5 kalah) sejak kemenangan 3-1 atas Tottenham Hotspur di Liga Europa pada Maret 2014.
Apa Selanjutnya?
Chelsea akan menghadapi Palmeiras di perempat final yang berlangsung di Philadelphia pada hari Jumat (kick-off pukul 20:00 BST / 02:00 WIB Sabtu).
Sementara Benfica kini mengalihkan fokus mereka ke babak play-off Liga Champions, dan akan memulai musim domestik Portugal dengan laga Supertaça melawan Sporting pada tanggal 31 Juli.