Kekalahan Liverpool dari Brighton Menunjukkan Bahwa Pemain £33 Juta Ini Adalah Rekrutan Musim Panas Pertama yang Gila untuk Arne Slot
Pada akhir November — saat rumor kepindahan Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid mulai terasa lebih nyata — kekhawatiran fans Liverpool mulai mereda, berkat satu momen luar biasa dari lulusan akademi yang menjadi alternatif di posisi bek kanan dalam penampilan perdananya di Liga Champions, melawan sang juara bertahan sekaligus juara dari segala juara.
Di tengah sorakan, decak kagum, dan suasana penuh semangat, satu aksi brilian Conor Bradley — tekel bersih penuh presisi terhadap Kylian Mbappe — menjadi sorotan. Bersama penampilan luar biasa lainnya, pemain 21 tahun itu sukses membuat pemain terbaik dunia tak berkutik sepanjang laga. Opini yang tersebar luas setelah pertandingan?
Liverpool akan baik-baik saja tanpa Alexander-Arnold, terima kasih.
Jamie Carragher mengatakan bahwa Conor Bradley “sudah cukup membuktikan dirinya di seragam Liverpool” untuk diberi kesempatan sebagai pengganti jangka panjang.
Tentu ini bukan tugas yang mudah, mengingat apa yang telah diraih dan diberikan oleh Trent Alexander-Arnold selama ini — bahkan dalam banyak hal, ia telah mengubah persepsi tentang peran bek sayap di Premier League.
Namun, tantangan sebesar itu akan sulit bagi siapa pun.
Kemurkaan fans terhadap Trent Alexander-Arnold yang membiarkan kontraknya habis dan pergi secara gratis mungkin bisa diredakan jika penggantinya juga datang tanpa biaya transfer. Namun, direktur olahraga Richard Hughes justru memilih untuk menghabiskan €40 juta (£33 juta) untuk merekrut Jeremie Frimpong, yang dikabarkan akan menjalani tes medis di Liverpool menjelang kepindahan musim panas ini.
Secara umum, Frimpong adalah bek kanan yang sangat bagus — ia mendapatkan banyak pujian atas penampilannya bersama Bayer Leverkusen dalam musim luar biasa 2023/2024, dan kembali tampil impresif musim ini. Namun bahkan dalam update terbaru dari Fabrizio Romano, disebutkan bahwa Hughes dan Arne Slot percaya bahwa Frimpong “masih bisa meningkatkan kualitas bertahannya” — sebuah keraguan yang cukup wajar, mengingat ia lebih dikenal sebagai wing-back kanan yang ofensif.
Liverpool sudah bertahun-tahun menghadapi kerentanan di sisi kanan pertahanan, dan tampaknya masalah itu belum sepenuhnya terselesaikan bahkan setelah Conor Bradley mengambil alih posisi tersebut. Pertahanannya pun beberapa kali menjadi titik lemah musim ini, dan itu kembali terlihat di laga ini saat Yasin Ayari berhasil mengejutkannya dan menyambut umpan terobosan Brajan Gruda untuk menyamakan skor di Amex.
Namun, justru brilian-nya aksi Bradley di lini serang yang sempat membawa Liverpool unggul. Serangan indah itu dimulai dari umpan silang presisi dari Dominik Szoboszlai, dilanjutkan dengan umpan satu sentuhan dari Mohamed Salah, dan puncaknya adalah aksi memukau dari Bradley — nutmeg ke Simon Adingra, tipuan pada Adam Webster, lalu umpan matang ke Harvey Elliott yang tinggal menceploskan bola.
Tak banyak — atau mungkin tak ada — yang menyaksikan momen magis itu (yang sebenarnya bukan hal langka dari Bradley), lalu melihat kelemahannya di sisi pertahanan terutama setelah Kaoru Mitoma masuk, dan berpikir bahwa hal yang paling dibutuhkan Liverpool di era baru Arne Slot adalah seorang bek kanan super menyerang namun rentan secara defensif.
Bukan berarti Liverpool tidak membutuhkan pemain baru untuk posisi tersebut, namun kami cenderung sepakat dengan Jamie Carragher, yang lebih memilih tipe bek sayap yang juga bisa berperan sebagai bek tengah — seperti Joe Gomez atau Jurrien Timber — pemain yang pada dasarnya adalah bek sejati dan bisa diandalkan di berbagai posisi.
Kedatangan Frimpong sebagai rekrutan pertama di musim panas ini mungkin bisa dianggap kebetulan. Richard Hughes tampaknya bergerak cepat untuk mengamankan pemain yang memang banyak diminati klub-klub besar Eropa. Tapi wajar jika muncul pertanyaan: apakah mereka akan menyesal telah menghabiskan £33 juta untuk pemain yang secara gaya bermain sangat mirip dengan yang sudah mereka miliki, saat mereka masih harus bernegosiasi untuk pemain-pemain yang benar-benar dibutuhkan?
Contohnya? Seorang penyerang tengah.
Rekrutan pertama Arne Slot yang sesungguhnya, Federico Chiesa, akhirnya mencatatkan debut sebagai starter di Premier League sekaligus mengantongi medali kemenangan pada penampilannya yang kelima di Amex. Ia bermain sebagai striker utama, seolah sang manajer asal Belanda ingin menegaskan satu hal: Liverpool butuh No.9 baru musim panas ini.
Hingga saat ini, belum jelas siapa striker yang menjadi target utama Liverpool untuk bursa transfer musim panas. Arsenal tampaknya akan mendapatkan Viktor Gyokeres, sementara Liam Delap sedang mempertimbangkan antara Chelsea atau Manchester United. Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt disebut-sebut masuk dalam radar The Reds, sementara Joao Pedro dari Brighton secara mengejutkan absen dari skuad mereka dalam laga terakhir karena ‘alasan pribadi’ — di tengah kabar ketertarikan dari Liverpool dan Chelsea.
Namun kita semua tahu siapa target impian itu: Alexander Isak.
Akan sangat disayangkan — bahkan terasa absurd — jika penyerang asal Swedia itu benar-benar tersedia, misalnya karena Newcastle gagal lolos ke Liga Champions, lalu Liverpool justru tak mampu memenuhi harga yang diminta klub karena sudah lebih dulu menghabiskan sekitar £30 juta untuk Jeremie Frimpong.
Terlepas dari seberapa bagus Frimpong nantinya, dampaknya tetap tidak akan bisa dibandingkan dengan striker terbaik dunia saat ini — dan bisa jadi, salah satu pemain paling menentukan bagi era baru Arne Slot.
