Keputusan Kiper Ruben Amorim Menuai Kritik: Kesalahan Bayindir Jadi Penentu Kekalahan MU
Ruben Amorim mengambil risiko besar dengan memainkan Altay Bayindir alih-alih Andre Onana yang telah pulih dari cedera – sebuah keputusan yang berujung petaka bagi Manchester United.
Kiper asal Turki itu melakukan blunder fatal yang menjadi penentu kekalahan 0-1 MU dari Arsenal di Old Trafford, mengawali musim Premier League dengan catatan buruk.
Masa depan Onana memang menjadi perdebatan panas sepanjang musim panas. Meski Amorim terus membela pilihan kipernya, posisi nomor satu di bawah mistar MU kembali menjadi sorotan.
“Jika kami beli penyerang, orang akan tanya kenapa tidak beli gelandang. Jika beli gelandang, mereka akan tanya kenapa tidak cari kiper. Kami tidak bisa melakukan semuanya sekaligus,”
Nyatanya, MU lebih memprioritaskan pengeluaran £200 juta untuk memperkuat lini depan yang dianggap paling membutuhkan perbaikan. Hasilnya terlihat pada performa yang lebih mengancam dibanding musim lalu, dengan Matheus Cunha menunjukkan karakter bertarung dan Bryan Mbeumo memamerkan kualitas yang mencetak 20 gol liga untuk Brentford.
Namun blunder Bayindir di menit ke-13 menjadi titik balik pertandingan. Gagal menepis tendangan sudut Declan Rice dengan sempurna, bola justru meluncur ke garis gawang dan disambar Riccardo Calafiori.
Analisis Pakar: Masalah Serius di Mistar MU
Clinton Morrison, legenda Crystal Palace, memberikan pandangan keras kepada FIPNEWS:
“MU punya masalah serius. Ada rumor tentang Emiliano Martinez dari Aston Villa. Sekarang Gianluigi Donnarumma juga tersedia. Jika saya manajer MU, saya akan segera mencari kiper kelas dunia.”
“Onana sudah membuat banyak kesalahan fatal musim lalu. Sebagai pertahanan terakhir, kiper tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu.”
Amorim Membela Mati-Matian

Pelatih MU itu bersikukuh Bayindir menjadi korban pelanggaran:
“Dalam situasi itu, Anda bisa memilih mendorong lawan atau menangkap bola. Bayindir memilih menangkap bola tapi justru didorong. Dia tidak bisa mempertahankan diri. Itu yang saya lihat.”
Joe Hart Berbeda Pendapat
Kiper legendaris Inggris dengan 75 caps ini memberikan analisis teknis:
“Itu bukan pelanggaran. Bayindir harusnya bisa menggunakan lengan kiri untuk menghadang Saliba sambil menepis bola dengan tangan kanan.”
“Dia terlalu terlibat dalam duel dan membuat kekacauan. Ini bukan soal fisik, tapi tentang posisi yang tepat untuk memaksimalkan kemampuan.”
Hart menyarankan MU perlu memberikan perlindungan lebih kepada kipernya, seperti yang dulu dilakukan Sir Alex Ferguson kepada David de Gea. Era Peter Schmeichel punya solusi lebih keras – mendorong lawan lalu berteriak ke wasit.
Di era VAR, Amorim berargumen: “Jika gol itu sah, berarti kami juga boleh melakukan hal yang sama.”
“Saya Puas dengan Tiga Kiper Kami”
Amorim menegaskan Onana tidak di-drop dan tetap akan menjadi pilihan utama:
“Onana absen karena cedera hamstring sejak awal Juli. Saya mempertimbangkan segala hal sebelum memilih kiper.”
MU sempat mengincar Emiliano Martinez tapi urung membelinya. Kabar tentang Donnarumma juga langsung ditepis. Sementara Radek Vitek, kiper muda berbakat, masih dianggap belum siap dan dipinjamkan ke Bristol City.
Dengan pilihan terbatas, Amorim harus memilih antara Bayindir atau Tom Heaton (37 tahun) yang baru memperpanjang kontrak.
Amorim geram ketika diingatkan pada blunder Bayindir melawan Tottenham Desember lalu, dimana kiper itu juga kesulitan menghadapi kerumunan pemain di kotak enam yard:
“Waktu itu tanpa VAR. Dengan VAR, itu pelanggaran. Lalu kalian lupa siapa yang menyelamatkan kami di pertandingan berikutnya? Bayindir luar biasa!”
Nyatanya, Onana yang menjadi starter di empat pertandingan berikutnya sebelum Bayindir kembali tampil di Piala FA melawan Arsenal.
Dengan komentar terakhir Amorim, besar kemungkinan Onana akan kembali menjadi pilihan utama saat MU menghadapi Fulham pekan depan:
“Kami membuktikan bisa mengalahkan tim manapun di Premier League. Saya puas dengan tiga kiper yang kami miliki.”




