🇲🇽 El Tri dan Rumah Keduanya di Negeri Orang
Meksiko 2-0 Suriname
18 Juni – Tim nasional Meksiko mungkin satu-satunya tim sepak bola dunia yang memainkan laga kandang di dua negara. Estadio Azteca di Mexico City memang rumah spiritual mereka, namun di Los Angeles – tempat mereka mengalahkan Republik Dominika – dan kini di jantung Texas, di AT&T Stadium Arlington saat melawan Suriname, El Tri disambut dengan dukungan luar biasa dan atmosfer penuh antusiasme.
Meski stadion milik Jerry Jones yang megah ini – markas Dallas Cowboys – tidak penuh, sebanyak 34.015 penonton yang hadir tetap menciptakan suasana layaknya karnaval. Mereka datang meskipun harus menghadapi risiko razia dari ICE (Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat) serta biaya parkir yang mencapai $75.
Namun, di balik dukungan itu tentu tersimpan ekspektasi tinggi – apalagi jika mengacu pada peringkat FIFA: Meksiko di posisi ke-17 dunia sementara Suriname berada di peringkat 137.
Sebagai favorit kuat, El Tri tampil agresif sejak awal laga. Mereka bermain hidup, menciptakan banyak sudut serangan, dan beberapa kali menguji kiper Suriname, Etienne Vaessen. Penyerang andalan mereka, Raúl Jiménez, tampil aktif di berbagai sisi lapangan, menunjukkan performa dua arah yang solid. Rasanya hanya tinggal menunggu waktu sebelum sang juara bertahan Piala Emas mencetak gol.
Namun seperti biasa, sepak bola tak pernah sesederhana itu.
Malagón Tampil Gemilang, Aguirre Mulai Panas
Luis Malagón, penjaga gawang yang digadang-gadang menjadi penerus legenda Guillermo Ochoa, menunjukkan kualitasnya di menit ke-16. Ia harus melakukan penyelamatan cerdas ke arah kanan untuk menepis tembakan deras Denzel Jubitana.
Hanya tiga menit berselang, Shaquille Pinas mendapat peluang emas lewat sundulan bebas di kotak penalti, namun bola justru memantul lemah ke pelukan Malagón yang terlihat lega menerima hadiah tak terduga tersebut.
Di sisi lain, pelatih El Tri, Javier Aguirre, mulai kehilangan kesabaran. Gestur frustrasinya terlihat jelas, dan akhirnya memuncak pada menit ke-30 saat ia mendapat teguran keras dari wasit Selvin Brown. Meski keduanya sempat berjabat tangan, ekspresi wajah mereka menunjukkan bahwa mereka tetap tidak sepakat.
Skor kacamata di akhir babak pertama cukup adil. Namun, suara sorakan dan siulan bernada kecewa dari tribun tampak jelas ditujukan kepada tim Meksiko. Sebelum pertandingan, Aguirre telah menyatakan bahwa timnya masih dalam proses pembentukan — dan babak pertama ini tampaknya menjadi bukti nyata pernyataannya.
Kesalahan Fatal Suriname, César Montes Menghukum
Masalah terbesar saat menghadapi tim yang secara kualitas di atas kertas lebih unggul adalah satu: saat ada peluang, kamu harus mencetak gol. Sayangnya, Suriname gagal melakukannya.
Memasuki menit ke-57, Meksiko mendapat peluang dari sepak pojok. Umpan yang dikirimkan oleh Alexis Vega sebenarnya biasa saja — namun terlihat luar biasa ketika tak ada satu pun pemain bertahan Suriname yang melakukan penjagaan di dalam kotak penalti. Untuk pertama kalinya sepanjang laga, lini belakang Suriname benar-benar lengah, dan César Montes pun menikmati “kebebasan AT&T Stadium”.
Tanpa kesalahan, Montes menanduk bola melewati kiper Etienne Vaessen, mencetak gol keduanya bersama timnas dalam tiga pertandingan terakhir.
Enam menit kemudian, ia mencetak brace. Memanfaatkan bola pantul di dalam kotak penalti, Montes kembali menaklukkan Vaessen, dan seketika itu pula semangat Suriname runtuh. Keyakinan dan semangat yang sebelumnya menyulitkan Meksiko pun menguap, dan para pendukung El Tri mulai bernapas lega — bahkan melanjutkan gelombang “Mexican Wave” yang tampak tak ada habisnya.
Manajemen Permainan & Misi Berikutnya
Dengan unggul dua gol, pelatih Javier Aguirre mulai menerapkan manajemen permainan, hal penting dalam turnamen seperti ini. Jika Meksiko berhasil melaju ke final, mereka akan memainkan enam pertandingan dalam tiga minggu — menjaga kebugaran fisik dan mental menjadi kunci utama untuk bertahan hingga akhir.
Bagi Suriname, meski mereka akan tersingkir, mereka bisa pulang dengan kepala tegak. Mereka menciptakan pertandingan seru saat melawan Kosta Rika, dan bahkan sempat membuat Meksiko panik selama 57 menit. Itu adalah kemajuan nyata.
Kini, El Tri akan bertolak ke Las Vegas untuk menghadapi Kosta Rika (Ticos) dalam laga penentuan juara Grup A. Dan jika skuad muda bertalenta ini bisa menemukan kepercayaan diri dan ritme terbaiknya, mereka akan menjadi tim yang sangat sulit dihentikan dalam upaya mempertahankan gelar Piala Emas 2023.
Grp A | W | D | L | F | A | Pts |
---|---|---|---|---|---|---|
Mexico | 2 | 0 | 0 | 5 | 2 | 6 |
Costa Rica | 2 | 0 | 0 | 6 | 4 | 6 |
Dominican Republic | 0 | 0 | 2 | 3 | 5 | 0 |
Suriname | 0 | 0 | 2 | 3 | 6 | 0 |